Sebuah restoran yang berkonseptual sebuah casual dinning ini
mulai beroprasi baru – baru ini, Sebuah Resto yang berlokasi di SCBD lot 8 ini
juga sudah mulai beroprasi sejak 28 april 2014 memang baru beberapa bulan
beroprasi tapi dia sudah bisa memperlihatkan eksistensinya didunia food and
beverage. Konsep yang di tawarkan oleh restoran ini mengarah kearah casual
dinning. Dengan menawarkan sebuah experience yang berbeda, meberikan sebuah
minuman yang inovatif dengan makan besar yang memiliki citra rasa luar biasa
dan berbeda dengan restoran pada umumnya karena disajikan oleh chef kami yang
berpengalaman, passionate dan unik dalam mengolah sebuah makanan. Waktu
beroprasi dimulai pada pukul 3 siang hingga 12 malam untuk hari senin hinggan
jumat tetapi untuk weakend sendiri akan tutup pukul 1 dini hari. Untuk saat ini
mereka akan berfokus pada casual dinner saja karena berdasarkan analisis masih
memiliki kendala-kendala kecil. Terhitung baru 4 bulan bisni ini resmi
dijlankan oleh para pemilikinya dan di bawahi oleh pimpinan mas wahyu, untuk
target market sendiri itu dapat dilihat bahwa restoran ini lebih digandrungi
oleh kaum anak muda dana eksekutif muda.
|
Wahyu Septiawan / 27 tahun/ Marketing Manager |
Dalam penentuan harga, diakui oleh mas
wahyu karena mereka adalah seorang pemain lama yang berkecimpung dalam duni
bisnis seperti ini mereka akan menyesuaikan dengan regionnya atau teritorialnya
untuk jakarta harga paling tinggi lah yang masuk untuk pasaran sebuah restoran
seperti Blue Monkey mengapa berani mereka mengatakan seperti itu? Karena
berdasarkan hasil resetnya kebanyakan tipikel orang jakarta itu adalah pertise
(berwibawa), mereka juga mengenal kualitas karena berdasarkan pengalamannya
menghadapi salah seorang konsumen, beliau mendapati sebuah konsumen yang memina
sebuah wine dengan cita rasa yang terbaik walaupun harga tersebut cukup mahal,
tetapi beliau tidak peduli yang paling terpenting adalah beliau bisa menikmati
sebuah cita rasa dari wine yang dimiliki restoran tersebut. Number of attraction yang diberikan oleh
restoran ini lebih kesebuah kompeisi yang bertujuan untuk mengajak para
costumernya bersenang-senang dengan mengetracknya melalui social media yang
dimilikinya “ lebih ke dunia maya, lebih ke sosmed yah, kalo misalnya di
instagram kita buat ini ini ini, di path kita buat ini ini ini, dan udah cukup
lumayan impactnya yah, terus kalo misalkan untuk ke cewenya kita punya contest
high heels siapa yang heelsnya paling tinggi untuk weakend kita kasih cocktail
gratis. Kurang lebih seperti itu sih how we tract our costumer..”
Konsep yang dimiliki oleh restoran ini bergerak
di dinning casual karena mereka melihat kebanyakan bisnis yang ada di jakarta
saat lebih mengarah ke arah bar, semi bar, atau restauran saja. Mereka khusus
melayani sebuah casual longue. Hal ini dilakukan untuk saat ini mereka ingin
fokus pada sebuah kebutuhan pasar yang menginginkan sebuah tempat santai,
nyaman untuk berbagi cerita bersama – sama temannya tapi tetap berkonsep dan
berkelas. Bisa dikatakan mereka pendekatan untuk membangun sebuah fasilitas
leisure ini à
“Build facilities designed to meet a passive leisure need” (Ravencsrot 1992).
Dengan menawarkan sebuah experience yang berbeda, meberikan sebuah minuman yang
inovatif dengan makan besar yang memiliki citra rasa luar biasa dan berbeda
dengan restoran pada umumnya karena disajikan oleh chef kami yang
berpengalaman, passionate dan unik dalam mengolah sebuah makanan semua
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sebuah rekreasi pasif. Tata letak ruangan yang disusun oleh blue monkey juga terkesan sangat cozy. mereka memiliki susunan meja yang berbeda -beda tidak semua funiture meja dan kursinya sama mereka memiliki bentuk dan jenis yang berbeda beda, hal ini yang membuat ruangan blue monkey tidak monotune. Saat berjalan melihat - lihat ruangan blue monkey secara keseluruhan saya juga berkesempatan untuk melihat ke bagian dapur terlihat bahwa tata letak dan kebersihan dari dapur tersebut sangat dijaga, terlihat dari kondisi lantai yang ada di dapur.
|
tengah ruangan |
|
bar | |
|
lounge |
|
keadaan dapur saat tidak membuat order |
|
saat sedang membuat order |
|
tata letak bumbu |
|
sedang membuat order |
|
SOP Kebersihan |
“Karena kita pemain lama lah yah di dunia ini
walupun dengan nama baru, kita masih memiliki regulasi-regulasi untuk publikasi
kita sendiri. Seperti invite media, buat report kita, palingan sih karena
memang kita sudah meiliki cukup channel kita palingan sekarang ini tinggal
bikin kontrak-kontrak baru dengan mereka. Kita kebetulan juga memiliki hubungan
yang baik dengan mereka jadi sekarang ini malahan mereka yang akan lebih banyak
menanyakan update-an tentang kita.” Ungkap Mas Wahyu saat ditanyakan mengenai
strategi pemasaran yang sejauh ini telah dilakukannya untuk memperkenalkan Blue
Monkey. Selain dengan cara tesebut, mas wahyu percaya bahwa cara cara lama
itulah yang paling ampuh dalam menyebarkan sebuah berita, maksudnya disini
beliau masih menggunakan flyer. Diungkapkan juga oleh sebetulnya buka flyernya
yang menjadi concern kita melainkan adalah bagaimana dengan flyer tersebut
mereka calon costumer kita sudah bisa mendapatkan privillage/benefit saat
berkunjung ke restaurant kita. Mereka juga menggunakan telkomsel dengan point
yang dimilikinya.
Dalam sevice blueprint dilihat mereka sudah
cukup memiliki sebuah sistem yang terstruktural dan tidak terlalu memiliki
hambatan yang signifikan atau mempengaruhi. Urutan mereka dalam menjalankannya,
antara lain:
- Konsumen datang
dan akan disambut oleh waiter yang berperan sebagai host di front desk,
mereka akan menayakan apakah sudah membooking tempat sebelumnya atau belu,
kemudia mereka akan di antar ke meja yang telah disediakan.
- Setelah sampai di
meja konsumen akan diberikan side dishes(berupa roti gandum dengan bumbu)
sambil melihat menu yang hendak dipesan.dalam pemesanan menu Blue Monkey
merasa mengalami sebuah gap. Mengapa? Karena mereka memiliki konsep agar
para konsumen yang datang akan memesan makanan sesuai dengan urutan layaknya
sebuah dinner dimulai dengna appetiser, main course, dan lalu kemudia
dessert tetapi tidak pada kenyataannya atau dapay dikatakan jarang
ditemukan hal seperti itu karena kebanyakan orang indonesia hanya
mengkonsumsi makanan langsung kepada hidangan utama saja. Hal ini tidak
bisa diubah karena hal ini terjadi karena adat yang dimiliki kenyakan
orang indonesia memang sepeti itu.
- Setelah hidangan
yang dipesan sudah keluar semua, maka waiter khusus bar akan menawarkan
sebuah minuman penutup untuk menemani mereka saling berbincang. Biasanya
mereka akan ditawarkan berbagai macam jenis minuman yang proses
pembuatannya bisa langsung dilihat oleh konsumen karena bar terletak
ditengah antara meja konsumen berada sehingga ini juga bisa menambahkan
nilai attraction dari restoran ini. Kembali lagi kepada habit konsumen
indonesiaj penawaran minum ini bersifat optional.
- Jika semua proses
makan sudah selesai maka konsumen akan meminta bill, meninggalkan tempat
tersbut.
|
Argha Y. / 21 tahun / mahasiswa |
Salah seorang konsumen yang mengunjungi tempat
ini mengatakan, bahwa blue monkey memiliki konsep yang cukup baik, karena
disini management mau beradaptasi dengan seluruh kemauan atau pasar konsumen
jakarta, sehingga menurutnya blue monkey memiliki prospek yang bagus untuk
menghadapi duni bisnis kedepannya."awalnya kan biasanya tuh kalo malem minggu kita suka jalan rame-rame gitu terus ke daerah scbd biasanya, nah karena kebiasaan kita kalo ke scbd pasti ke beergarden terus pas kita dateng waktu itutuh rame jadi iseng iseng lah coba kita coba blue monkey ini soalnya kan katanya baru, mayaan sih tempatnya walau sangat casual untuk ukuran cowok cowok kongko doang yah" ungkap Argha salah satu customer blue monkey jakarta yang mengaku telah mengunjungi blue monkey lebih dari 2 kali tetapi tidak sering.
0 comments:
Posting Komentar