Buscar

GRANADA STUDIO


Denny / 56 tahun / owner

Sebuah studio yang berawal dari peluang yang dilihat oleh pemiliknya. Lama bergelut di dunia musik bersama rekan –rekan band yang hendak merintis karier (dewa, ada band,coklat, dan lainnya) membuatnya melihat sebuah peluang bahwa anggota band tersebut membutuhkan sebuah tempat yang bisa digunakan oleh mereka untuk latihan, selain itu beliau juga melihat bahwa kalangan anak muda saat ini sedang sangat gencar untuk belajar dan berlatih alat musik tidak sedikit juga sekolah (SMP, SMA) yang memiliki ekstrakulikuler band. Jika di kaitkan dengan ‘Factors affecting the supply leisure” alasan om denny atau latar belakang pembuatan studio tersebut menjadi salah satu factornya yaitu Availability of the resource dan Leisure behavior of population. Dikatakan leisure behavior og pupulation karena dilihat untuk kalangan anak muda akhir SMP hinggan Aakhir SMA para remaja memiliki hobby baru dalam menghabiskan waktu luang mereka dengan berlatihan band sehingga hal seperti dilihat sebagai kebiasaan baru para kaum remaja menghabiskan waktu tergegaslah sebuah studio yang berangkat hanya bermodalkan sebuah garasi sewaan yang berada di jalan bumi. Pemilihan lokasi pada awalnya hanya dimulainya dari sebuah garasi sewaan yang juga berada di jalan bumi pada tahun 2007 seiring berjalanya kontrak dan akan berakhirnya kontrak tersebut, secara tidak sengaja om Denny biasa dia dipanggil berjalan kaki menelusuri jalan bumi untuk tidak sengaja dia melihat sebauh rumah yang dikontrakan di jalan bumi no 20, dia berfikir karena jalanan tersebut hanya satu arah saja dan juag dia berfikir bahwa ini akan menjadi sebuah temapt yang sangat strategis untuk menjadi tempat studio music selanjutnya. Berhasil, pada tahun 2011 om denny berhasil mendapatkan kontrak rumah tersebut dan melanjutkan dengan studio yang lebih banyak (3 studio) hingga saat ini.


front desk
 
gazebo/teras depan studio

studio merah saat sedang digunakan
Studio ini beroprasi mulai pukul 10.00 – 22.00 setiap harinya tanpa terkecuali sabtu dan minggu. Untuk metode penggunaan studio om Denny menerapkan system reservation / booking. Untuk menarik para konsumenya om denny juga memiliki trik dalam pembookingan studio atau yang disebut dengan “Happy Hour Booking” dimana dalam pembookingan yang dilakukan pada pukul 10.00 - 12.00 akan di berikan discount rate sebesar 25% dan discount rate ini berlaku setiap hari diungkapnya sambil menghisap batang rokok dan menghembusakn asapnya dengan santai. Untuk lama waktu yang digunakan dalam penyewaan studio biasanya paling sebentar sekitar 2 jam, itu normal “pernah paling lama mereka melakukan latihan untuk audisi sampai 8 jam. Ya kalo dia pake untuk audisi kita fasilitasi juga pastinya karena dalam audisi itu kan diama akan ada sebauh penialaian sejauh mana mereka mahir dalam menggunakan dan mengaplikasikan alat music tersbutkan jadi mereka tidak bisa waktu sedikit kan, minimal 5 jam kalau mau audisi malahan ada juga yang sampe satu harian menggunakan studionya”. Traffic pengunjung yang dimiliki juga berbeda-beda setiap harinya karena dikatakan oleh om denny untuk hari weekdays itu sendiri akan lebih rame diatas jam 4 sore hingga menjelang tutup biasanya dipenuhi oleh anak SMA dan SMP sesudah mereka pulang sekolah, tetapi jika untuk sabtu minggu sudah mulai terlihat penuh dari awal buka hingga studio ini tutup. 

Om denny pun menambahkan konsep bangunan atau rumah studio ini dibuatnya secara sengaja dengan kreatifitas dan imajinasinya sendiri, dia memang sengaja membuat dan menata bangunan tersebut sedemikian rupa agar menghasilkan sebuah studio yang nyaman dan cozy untuk para customer pemusiknya dan juga dapat di terima oleh semua kalangan. Untuk studio yang dimiliki juga mereka memiliki 3 jenis studio :

  1.   RED STUDIO                                       Rp. 65.000/jam  
  2.  BLUE STUDIO                                     Rp. 70.000/jam
  3. GRANDE STUDIO (the biggest)        Rp. 85.000/jam(Dilengkapi dengan sofa dan seting panggung)

Pembagian 3 jenis studio ini tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok, dari segi produk alat –alat music yang digunakan ketiganya menggunakan alat music yang sudah terjamin kualitasnya, tetapi untuk kapasitas orang atau personil band setiap latihan itu sudah jelas berbeda beda, dan bentuk ruangan yang sudah ada juga ikut menjadi factor penyesuaian pembagian jenis studio “hanya karena ruangan sajalah yang menjadikan pembeda di setiap studio yang kami miliki. Biasanyakan kalo orang itu ada yang bermusik dengan berpersonalkan 3 orang, 7 orang atau malah bisa lebih, nah biasanya kami juga merekomendasikan penggunaan studionya tetapi balik lagik tetap costumerlah yang menentukan studio mana yang akan digunakannya” jelasnya sambil menunjuk kearah studio yang dimaksudnya.

Konsumen adalah raja. Om denny menambahkan sesekali ada juga para penyewa yang merusakan alat yang ada seperti contohnya patahnya stick drum, putusnya senar gitar, dan pecahnya cymbal pada drum hal seperti ini lumrah ditemukan jika sedang latihan berlangsung. Hal seperti ini tidak dijadikan sebuah masalh besar bagi om denny, beliau hanya akan meminta ganti sebesar Rp. 5000 untuk senar gitar yang putus, dan jika cymbal maka kami akan berdiskusi dengan yang menggunakannya agar mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan dengan kedua belah pihak tetapi untuk patahnya stick drum dibiarkan olehnya karena menurutnya itu adalah bagian dari servicenya dan kelebihan yang dimilikinya jika dibandingkan dengan kompetitornya. Menurutnya hal seperti itu sudah menjadi tanggung jawabnya untuk memfasilitasinya, jika kedepannya akan dikenakan charge maka hal itu dilakukan guna mendisplinkan para pemuda yang selalu merusak fasilitas yang ada agar orang yang mengunakan fasilitas tersebut dapat menjadi lebih bersikap tanggung jawab dan berhati-hati.


 Dalam proses blue print yang ada, studio band ini tidak memiliki sebuah kendala yang terlalu serius mereka hanya suka mengalami sedikit miss-communication terhadap pemesanan yang sudah dilakukan oelh para konsumennya. Dikatakan seperti itu karena saat mereka menerima telfon dari konsumen yang akan menyewa mereka akan mencatatnya tetapi setelah beberapa saat kemudia telfon tersebut dipegang oelh operator lain yang bertugas di meja pemesanan tersebut, terkadang mereka main mengiyakan untuk konsumen menyewa studio tanpa mengkonfirmasi lagi dengan operator yang lain, sehingga saat jam latihan tiba ada beberapa penyewa yang kadang salah komunikasi mengenai waktu perjanjian penyewaan.  Sehingga jika hal ini terjadi ada salah satu diantara penyewa tersebut yang menunggu untuk menggunakan studi tersebut. 

Hal seperti ini dapat dihindari dengan cara Mereka harus bisa mengatur management mereka, atau tidak mereka harus memberikan jobdesk kepada setiap para pekerjanya yang bertugas, agar tidak terjadi hal mengenai tabrakan waktu untuk menggunakan studio tersebut, dan para pekerja juga tau mana yang sharusnya mereka kerjalan mana yang buka.

Fadly Al Rashid / 18 Tahun / Mahasiswa
fadly Al Rashid atau yang lebih akrab dengan sebutan pedil ”pewe banget!!! Disana tuh om yang punya studionya asik juga, nyambung banget kao diajak sharing gitu. Kalo kita mau minjem alat – alat gitu gampang ga di ribetin. Yang paling asik tuh emang tempatnya sih yang pewe diantara yang lain, disana itu ada gitar akustik, kalo mau main sambil nongkrong-nongkrong. Selain itu mba, dia ngepromosiinnya juga bagus contohnya kaya kalo nyewa studio pagi dapet diskon berapa gitu terus juga kita bisa nyewa studio gratis sejam kalo punya 10 struk pembayaran” ungkapnya dengan antusias menceritakan sedikit pengalamannya mengenai Granada.


Rico P./ 21tahun/ Mahasiswa
Ternyata pernyataan yang di berikan oleh fadly juga disambut baik dengan rico salah satu pengunjung granada studio yang sering berlatih musik di studio ini “kalo studio ini sih emang ga terlalu banyak yah studionya jadi ga bisa rame rame banget latihannya tapi harganya tuh cocok banget sama kantong kosan kayak kita, hehehe maklumlah anak kosan”. Ungkapnya sambil membereskan tas gitar yang sedang berada disampingnya. Hal ini menunjukan bahwa ternyata granada studio memang dapat memberikan sebuah experience yang berbeda kepada para konsumennya yang berlatih musik disana.

0 comments:

Posting Komentar

 

Danke

Danke