Kesibukannya
sebagai ibu rumah tangga tidak menjadikannya seseorang yang tertutup dan
terkesan sangat formal. Bisa dikatakan dia adalah seorang ibu baru bagu buah
hati kesayangannya itu, Putri hijir anak kedua dari 3 bersaudara sudah melepas
masa lajangnya pada tahun 2014 diumurnya 28 tahun. Kesehariannya saat ini masih
disibukan dengan mengurus anak pertamanya yang baru saja berumur 2 bulan.
Putri Hijir , 28 Tahun, Ibu rumah tangga |
Sepulang
kelas pada hari rabu saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke kediaman Putri
di Cluster Foglio yang berada di Foresta. Sesaat telah sampai ditempat kami
memulai perbincangan kami mengenai kebiasaan waktu luang yang sering
dilakukannya untuk mengisi waktu luang “Ga banyak sih soalnya kalo sekarang
lebih sering diem dirumah aja kan ini juga aku baru pindah biasanya senin sampe
jumat tuh aku ada di cawing dirumah mama sekalian mama bantuin aku ngurusin
rein nah kalo sabtu minggu baru deh aku sama suami ke rumah suami di bogor main
ke rmh mertua nginep balik lagi nanti ke cawing hari minggu begitu seterusnya”
ungkapnya sambil menggendong sang bayi. selain itu aktifitas diluar kewajiban
dia sebagai seorang ibu adalah dia kadan juga berkumpul bersama sesama temannya
yang sudah menikah atau melepas masa lajangnya. Disaat sedang berkumpul bersasma teman – temannya biasanya temapt
yang sering dikunjungi tidak lah pasti karena dia selalu mencoba tempat yang
belum pernah dikunjungi sebelumnya dengan catetan tempat tersebut harus nyaman
untuk berdiam berlama – lama. Aktifitas berkumpul tersebut juga memilki kesan
tersendirinya ditambah lagi dengan kediaman suaminya yang berada di bogor
selalu dijadikan sebagai basecamp oleh teman –temannya berkumpul setiap
minggunya.
saat berkumpul bersama teman |
saat berlibur bersama suami |
Sebuah
aktifitas yang berkesan buatnya adalah saat dia bersama suami saat masih
pacaran berlibur keliling eropa dalam rangka menikmati liburan. Disana dan
suami meiliki pengalam dan kesempatan untuk menikmati keindahan Negara lain.
Dikatakannya juga sangat terasa kebiasaan masyarakat orang – orang eropa sangat
amatlah berbeda dengan orang Indonesia ini lah yang menjadikan suatu kesan
baginya. Selain itu pemandangan dan kekayaan alamnya juga meninggalkan banyak
kenangan yang tidak pernah terlupakan ungkapnya dengan nada yang agak sedikit
menggebu –gebu. Sesungguhnya diakuinya dia juga seorang wanita yang sangat suka
jalan-jalan apa lgi keliling mall “ya
pokoknya ga tau pokoknya gue tuh kayak lebih suka jalan ke mall, karena
semuanya tuh ada di situ gitu entah mengapa mungkin karena demen ngeliat – liat
yah sebenernya sih intinya itu. Ya jadikan kalo di mall itu kesini kesana terus
makan baru pulang, kalo misalnya ga ke mall ke tempat makan kan initinya kita
Cuma makan yaudah abis itu pulang,selesai! Kalo ke mall kan kita bias berjam
–jam kalo aku sering banget dari jam 11 siang ampe jam 5 sore baru pulang. Uda
muter – muter uda makan tapi sayangnya
hal ini berterbalikan banget deh sama kelakuan suami gue “. Walaupun begitu di
juga mengatakan tidak menentu ke tempat mana dia harus pergi asalkan dia pergi
bersama teman itu akan terasa indah dan nyaman dia juga menambahkan bahwa dia
bukanlah tipikel seseorang yang selalu mementingkan tempat seperti apa yang dia
harus berkumpul, dan tidak menentu harus di satu tempat saja sehingga saat
ditanyakan manakah yang menjadi tempat favoritnya dia tidak memilikinya. Untuk
biaya dikatakannya dia dan suami memang sudah membagi berapa persen untuk
disisihkannya berlibur bersama keluarga, sehingga dari biaya yang dimilikinya
dia tidak menentu harus berapa yang dikeluarkan asalkan tidak melewati batas
apa yang sudah di budgetkan maka itu masih wajar.
Bias
dikatakan dia adlah tipikel orang yang sangat suka menjajaki tempat tempat baru
yang ada, dan dari tempat yang pernah di datanginya dia mengungkapkan
“sebenernya gue tuh bukan tipikel orang yang peduli banget yang sama hal-hal
disekitar gue banget kecuali emang dia ganggu gue dan membuat gue marah baru
deh, tapi kalo misalkan Cuma kayak gue makan di outdoor terus pas lagi nunggu
makan atau saat makan kayak digitin nyamuk terus jadi bête ga sampe segitunya
juga sih “. Dia memiliki beragam hal yang telah dialaminya setiap aktifitas
tetapi tidak pernah sampai banget bangetan.
“pokoknya selagi
apa yang kalian atau lo pengenin yang bikin lo enjoy itu ga perlu lihat tempat
itu mahal, tempatnya bagus atau jelek, yang penting tuh lo nyaman. Keinginan lo
itu apa mau kumpul bareng atau kumpul sama temen atau keluarga yang penting
kita niatnya kumpul, nyaman, ga masalah sih
masalah harga. Pokoknya sih intinya kayak gitu “ pesan itu di ungkapnya
dengan ramah dan kesan ingin menjelaskan semua yang dianggapnya lebih penting
dibandingkan dengan sebuah gensi sosialita semata.
Nadiah Ekawati
Jakarat Repose Project