Buscar

JAKARTA REPOSE PROJECT #6



Kesibukannya sebagai ibu rumah tangga tidak menjadikannya seseorang yang tertutup dan terkesan sangat formal. Bisa dikatakan dia adalah seorang ibu baru bagu buah hati kesayangannya itu, Putri hijir anak kedua dari 3 bersaudara sudah melepas masa lajangnya pada tahun 2014 diumurnya 28 tahun. Kesehariannya saat ini masih disibukan dengan mengurus anak pertamanya yang baru saja berumur 2 bulan. 

Putri Hijir , 28 Tahun, Ibu rumah tangga
Sepulang kelas pada hari rabu saya menyempatkan diri untuk berkunjung ke kediaman Putri di Cluster Foglio yang berada di Foresta. Sesaat telah sampai ditempat kami memulai perbincangan kami mengenai kebiasaan waktu luang yang sering dilakukannya untuk mengisi waktu luang “Ga banyak sih soalnya kalo sekarang lebih sering diem dirumah aja kan ini juga aku baru pindah biasanya senin sampe jumat tuh aku ada di cawing dirumah mama sekalian mama bantuin aku ngurusin rein nah kalo sabtu minggu baru deh aku sama suami ke rumah suami di bogor main ke rmh mertua nginep balik lagi nanti ke cawing hari minggu begitu seterusnya” ungkapnya sambil menggendong sang bayi. selain itu aktifitas diluar kewajiban dia sebagai seorang ibu adalah dia kadan juga berkumpul bersama sesama temannya yang sudah menikah atau melepas masa lajangnya. Disaat sedang berkumpul  bersasma teman – temannya biasanya temapt yang sering dikunjungi tidak lah pasti karena dia selalu mencoba tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya dengan catetan tempat tersebut harus nyaman untuk berdiam berlama – lama. Aktifitas berkumpul tersebut juga memilki kesan tersendirinya ditambah lagi dengan kediaman suaminya yang berada di bogor selalu dijadikan sebagai basecamp oleh teman –temannya berkumpul setiap minggunya. 

saat berkumpul bersama teman

saat berlibur bersama suami
Sebuah aktifitas yang berkesan buatnya adalah saat dia bersama suami saat masih pacaran berlibur keliling eropa dalam rangka menikmati liburan. Disana dan suami meiliki pengalam dan kesempatan untuk menikmati keindahan Negara lain. Dikatakannya juga sangat terasa kebiasaan masyarakat orang – orang eropa sangat amatlah berbeda dengan orang Indonesia ini lah yang menjadikan suatu kesan baginya. Selain itu pemandangan dan kekayaan alamnya juga meninggalkan banyak kenangan yang tidak pernah terlupakan ungkapnya dengan nada yang agak sedikit menggebu –gebu. Sesungguhnya diakuinya dia juga seorang wanita yang sangat suka jalan-jalan apa lgi keliling mall  “ya pokoknya ga tau pokoknya gue tuh kayak lebih suka jalan ke mall, karena semuanya tuh ada di situ gitu entah mengapa mungkin karena demen ngeliat – liat yah sebenernya sih intinya itu. Ya jadikan kalo di mall itu kesini kesana terus makan baru pulang, kalo misalnya ga ke mall ke tempat makan kan initinya kita Cuma makan yaudah abis itu pulang,selesai! Kalo ke mall kan kita bias berjam –jam kalo aku sering banget dari jam 11 siang ampe jam 5 sore baru pulang. Uda muter – muter uda makan  tapi sayangnya hal ini berterbalikan banget deh sama kelakuan suami gue “. Walaupun begitu di juga mengatakan tidak menentu ke tempat mana dia harus pergi asalkan dia pergi bersama teman itu akan terasa indah dan nyaman dia juga menambahkan bahwa dia bukanlah tipikel seseorang yang selalu mementingkan tempat seperti apa yang dia harus berkumpul, dan tidak menentu harus di satu tempat saja sehingga saat ditanyakan manakah yang menjadi tempat favoritnya dia tidak memilikinya. Untuk biaya dikatakannya dia dan suami memang sudah membagi berapa persen untuk disisihkannya berlibur bersama keluarga, sehingga dari biaya yang dimilikinya dia tidak menentu harus berapa yang dikeluarkan asalkan tidak melewati batas apa yang sudah di budgetkan maka itu masih wajar.

Bias dikatakan dia adlah tipikel orang yang sangat suka menjajaki tempat tempat baru yang ada, dan dari tempat yang pernah di datanginya dia mengungkapkan “sebenernya gue tuh bukan tipikel orang yang peduli banget yang sama hal-hal disekitar gue banget kecuali emang dia ganggu gue dan membuat gue marah baru deh, tapi kalo misalkan Cuma kayak gue makan di outdoor terus pas lagi nunggu makan atau saat makan kayak digitin nyamuk terus jadi bête ga sampe segitunya juga sih “. Dia memiliki beragam hal yang telah dialaminya setiap aktifitas tetapi tidak pernah sampai banget bangetan. 

“pokoknya selagi apa yang kalian atau lo pengenin yang bikin lo enjoy itu ga perlu lihat tempat itu mahal, tempatnya bagus atau jelek, yang penting tuh lo nyaman. Keinginan lo itu apa mau kumpul bareng atau kumpul sama temen atau keluarga yang penting kita niatnya kumpul, nyaman, ga masalah sih  masalah harga. Pokoknya sih intinya kayak gitu “ pesan itu di ungkapnya dengan ramah dan kesan ingin menjelaskan semua yang dianggapnya lebih penting dibandingkan dengan sebuah gensi sosialita semata.


Nadiah Ekawati
Jakarat Repose Project

JAKARTA REPOSE PROJECT #5



Kesibukan yang dimilikinya sebagai tukang cukur di sebuah barbershop ternama membuatnya meiliki waktu luang yang sangat singkat. Duden hermasyah berprofesi sebagai tukang cukur di asgar, saat ini dia berumur 24 tahun dan bertempat tinggal di kemang selatan. Di kemang dia tinggal bersama – sama teman temannya sesama tukang cukur. Saat ini kebanyakan waktu yang dimilikinya dihabiskannya di tempat kerja .

Duden Hermansyah, 23 tahun, tukang cukur

 Kesehariannya disibukan dengan kegiatannya di tempat kerja, setiap harinya open pada pukul 11 pagi hingga 9 malam dan itu mulai dari senin hingga minggu sehingga dapat dikatakan bahwa jadwalnya kebanyakan dihabiskan di tempat kerja. Disebutkan juga olehnya bahwa setiap harinya maupun sedang ramai ataupun tidak dia harus selalu stand by di tempat tukur tersebut. Walaupun begitu dia tetap menikmati kerjanya karena bosnya memiliki pribadi yang apik. Duden mengatakan bahwa bosnya sangat memiliki toleransi yang tinggi karena bosnya sangat memperhatikan para karyawannya. Ditempat cukur tidak terus menerus selalu dipenuhi oleh konsumen oleh karena itu saat ditempat kerja terkadang sambil menunggu konsumennya datang untuk mencukur rambut Duden juga memiliki waktu luang. Biasanya tidak jauh berbeda dengan aktifitas yang dilakukannya saat sudah jam kerja saat waktu senggangnya di tempat kerja Duden berbincang dengan rekan sesamanya atau berjalan keluar toko untuk ngopi di warung ygang terletak tidak jauh dari babershopnya.
Kebetulan ditempat tinggalnya saat ini atau kosannya dia menetap berisikan semua tukang cukur yang berasal dari satu kampong yang sama dengannya yaitu Garut. Biasanya disaat semua sudah ngumpul sehabis kerjaan di barbershopnya, mereka akan saling berkumpul untuk mengobrol tentang apa yang telah dialami dan dilaluinya hari ini disambi dengan alunan music gitar dan segelas kopi untuk menghangatkan badan. Duden juga mengungkapkan bahwa dia sangat menyukai momen ini dikarenakan mereka bisa saling bertukar fikiran untuk mendapatkan pejaran baru dari setiap konsumen yang dilayaninya atau dari pengalaman yang tak terduga. Selain itu aktifitas yang juga sering dia lakukan bersama temennya adlah futsal, dia dan teman-teman sesama profesi juga menyukai salah satu aktifitas olahraga ini. Untuk tempat sendiri Duden tidak pernah ambil ribet asalkan tempatnya dekat dan memiliki harga yang bersahabat maka akan dijadikannya sebagai tempat untuk bermain bersama. Diakui sejauh ini karena dia hanya malukan aktifitas yang itu-itu saja, Duden belom memiliki tempat yang mngecewakan atau biasa saja “ya kita kan tujuannya mau futsalkan, gitu say amah ambil enjoy aja teh ngapain dibawa ribet ah santai aja sia the”. Ungkapnya lengkap dengan logat sunda yang masih sangat kental terasa di setiapa plafalan katanya. Selain itu di katakana juga bahwa “ngapain juga gitu the saya musti nongkrong-nongrong gitu?? Kayak saya ga ada kerjaan aja.mendingan saya istirahat gitu teh tidur biar besok saya bisa fresh lagi balik ke sini (barbershop asgar)” terdengar seperti rintihannya yang diungkapkan dengan ekspresi cukup melas. Menurutnya waktu yang dimilikinya sangatlah berarti atau biasa kita sebut dengan sebutan time is money. Dia melakukan hal hal seperti itu nongkrong diluar) hanya memiliki event tertentu sajah jadi dapat dikatan jarang betul-betul hanya kosan lah tempat favoritnya untuk menghabiskan waktu luangnya. Selain hemat biaya ini juga tempat yang sangat bebas tanpa harus bersikap diam didepan orang itu lah yang membuatnya nyaman. Untuk kegiatan seperti ini dia hanya mengeluarkan kurang lebih dalam sehari hanya 60 ribu. Itu sudah mencakup untuk ngopi-ngopi dan makan siangnya. Ditegaskan juga olehnya jika saya melakukan hal-hal yang tidak dibutuhkannya maka itu akan sangat mempengaruhi hari keesokannya. “maksudnya?” ungkap saya. Dikatakannya jika dia menggunakan waktunya untuk nongkrong nongkrong, maka keesokan harinya dia bisa merasa kurang semangat dan kurang istirahat merasa badannya lemes.
Kedepannya  dia berkata jika generasi muda selalu menghabiskan waktu luangnya dengan nongkrong – nongkrong tidak jelas maka dia tidak bisa dikatakan management waktu yang baik. Dari pada mereka menbuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak jelas lebih baik jika dia menggunakan waktunya untuk beristirahat.


Nadiah Ekawati 
Jakarta Repose Project
               

JAKARTA REPOSE PROJECT #4



Kesibukannya sehari-hari saat ini tidak terlalu padat hanya masih tetap fokus dengan tugas akhir kampusnya. Dion, ya biasa dia di sapa atau dikenal dengan nama lengkap I. Dion Rafael, umur 25 tahun. Saat ini Dion tinggal di daerah Jakarta Barat. Walaupun begitu tidak menutupnya selalu pergi dan berkumpul bersama teman-temannya saat mengisi waktu luang yang dimilikinya. Hal apa saja sih yang biasa dilakukannya saat mengisis waktu luang?? Diungkapkannya bahwa disela-sela kesibukannya menyusun skripsi dia masih menyempatkan waktu untuk berolahraga / kegiatan yang berbau olahraga, seperti nge gym, lari, sepeda, karena pada dasarnya dia suka untuk olahraga “kalo gue biasanya jadwalnya skripsi pagi ke kampus, ya malemnya baru pergi”. Memaknai leisure time, bagi Dion sendiri dia menganggap bahwa leisure time itu adalah disaat dimana lo menikmati apa yang tidak menjadi kegiatan rutin lo sehari-hari “pokonya melakukan kegiatan apapun yang gue pengen tanpa di ganggu, kalau bisa”.

Ignatius Dion Rafael, 25, Mahasiswa PMBS
Kebanyakan saat ini untuk mengahbiskan waktu luangnya dion pergi ketempat-tempat coffee shop bersama temannya atau ngebeer bareng temannya di malam hari. Dia memiliki beberapa tempat yang menjadi andalannya saat menghabiskan waktu luang yaitu traffic yang berada di sekitaran daerah senayan, dan tanah merah yang berada di Thanmrin office “gue suka aja disitu, soalnya kan sepi, environmentnya ga yang berisik yah karena kan gue sukanya spend for timenya santai ga yang jedak-jeduk gitu gue suka kalo bar yang terlalu berisik kayak gitu tuh gue ga suka soalnya ga enjoy ngobrolnya” ungkapannya saat menjelaskan suasana tempat yang didatanginya. Menurutnya banyak hal yang bisa dilakukannya saat berdiam disuatu tempat secara bersamaan, disaat berada di tanah merah misalnya Dion bisa menghabiskan waktu cukup lama hinggu berjam-jam disana untuk ngobrol bersama temannya, browsing,  dan menyambinya dengan skripsi yang sedang dikerjakannya. Sejauh ini seperti apa yang telah dikatakannya tempat favoritnya itu tidak pernah mengecewakannya malahan tempat lainlah yang menjadi perhatiannya dan membuatnya mengingat tempat tersebut dikarenakan salah satu tempat yang pernah menjadi tempat nongkrongnya terdahulu “cultura” pada dasarnya tempatnya disana itu bagus hanya saja perawatannya masih cukup minim, toiletnya juga kotor, hal ini membentuk sebuah annoying experience dalam benaknya. “Lokasinya kan deket yah jadi ga wasting time juga, tapi dia gap inter buat ngerawat tempatnya, tempatnya bagus tapi wcnya menurut gue awful banget terus kalo hujan dia kayak ada bocor gitu sama suasanua berisik gitu, gue ga suka”. Ternyata hal-hal kecil seperti tiu sangat diperhatikan oleh Dion dalam menilai apakah tempat itu layak untuk kembali di datengi dan menjadi tempat refrensi untuk diberitahukan kepada teman-temannya. Biasanya jika diperhitungkan biaya yang dikeluarkannya untuk leisure time saja dia bisa menghabiskan sekitar 3 hingga 4 juta.
saat berkumpul bersama teman

bersama teman

Kesukaannya pada olahrga juga dijadikannya sebuah aktiftas untuk mengisi waktu luang yang dimilikinya, hal ini dibuktikan dengan kegiatan yang dilakukannya beberapa bulan lalu dia bersama dengan grup lari yang dimilikinya memiliki target untuk mengikuti lari marathon bersama-sama. Kebetulan disela-sela waktu Dion menyusun skripsinya di menyempatkan dan menyocokan waktu bersama dengan grup larinya mengikuti Bali marathon 2014 beberapa bulan lalu. 

saat mengikuti lari marathon di bali

Bali Marathon 2014

Dion sangat menikmati setiap waktu luang yang dimilikinya hal ini dibuktikan dengan aktifnya dia melihat teman-temanya di beberapa social media yang dilikinya mengunggah postan mengenai temapt – tempat baru yang belum pernah dikunjunginya dengan mencoba tempat-tempat baru dia akan mendapatkan berbagai experience baru mengenai temapt favoritnya bias any salah satu factor yang menjadi alasannya dalam memilih tempat nongkrong adalah environmentnya yang pasti dari segi kebersihannya, wifi, dan yang ketiga harga. Cara yang dilakukan oleh Dion untuk mempergunakan waktu luangnya pun berbeda antara waktu luang weekdays dan weakend “jelas beda, kalo weekend gue biasanya bangun lebih pagikan gue olahraga dulu baru mulai aktifitas yang seharusnya tapi kalo weekday aktifitasnya yang kayak nongkrong atau keluar rumah biasanya diatas jam 8 gitu sih”. 

Menurutnya walaupun dia sangat hobby untuk keluar bersama dengan temannya entah hanya untuk sekedar menghabiskan waktu luang atau mengerjakan tugas dan skripsinya ada tempat yang paling nyaman untuk menghabiskan waktu luang sesungguhnya “Rumah” hanya saja terkadang Dion merasa bosan itulah yang bisa membuat dia mencari refrensi tempat pada temannya untuk ngopi-ngopi yang nyaman dan sepi pastinya kalau tidak juga memfollow account instagram yang merekap info-info mengenai tempat-tempat baru dan terkenal dijakarta sehingga sudah sangat mudah untuknya mencari tempat baru.

Memang setiap orang memiliki sudut pandang dan pengertian masing –masing untuk waktu luang yang dimilikinya, dan pengaplikasian yang dilakukannyapun juga berbeda. Untuk kedepannya Dion berkata untuk tempat – tempat nongkrong yang sering dijajakinya “it can surprise me! Mungkin dari good environment, nice food, reasonable price, dan nice music” itu lah ujarnya saat ditanyakan yang diharapkan untuk kedepannya. 



Nadiah Ekawati
Jakarta Repose Project
  

JAKARTA REPOSE PROJECT #3



Terkadang memiliki quality time dengan diri sendiri itu juga dibutuhkan loh, buktinya saja Lala atau yang dikenal dengan Larasati Irfan, 20 tahun berdomisili Jakarta Barat. Kesehariannya saat ini hanya disibukan dengan berkuliah, saat ini Lala sedang duduk di semester 5 Binus (Bina Nusantara) kemanggisan jurusan komunikasi. Biasanya dalam seminggu dia hanya memiliki waktu luang saat pulang kuliah dan waktu Lala tidak ada jadwal untuk kuliah yaitu hari kamis, jumay, dan minggu. Biasanya selain digunakannya untuk mengerjakan tugas perkuliahannya dia kadang juda sering pergi kesbuah café sendiri untuk menenangkan fikiran dan mencari inspirasi untuk mengerjakan tugasnya. 

Larasati Irfan, 20 tahun, Mahasiswa BINUS

Saat ditanyakan kebiasaan apa sih yang sering dilakukanya saat mengisi waktu luangnya “Nah, karena biasanya kamis, jumat itu libur jadi ngisinya dengan nge-gym di aderah selatan, yaaa suatu tempat lah di selatan. Terus, kalo ga nge-gym biasanya nongkrong-nongkrong ama temen. Kebetulan gue sama temen gue lagi sedang ingin membuat suatu project kayak fotografer nah tapi ini masih kita sendiri sih jadinya kayak kita suka nyari – nyari tempat buat foto-foto. Nah, biasanya yah tergantung setiap orang sukanya apa, kalo gue sendiri sih lebih suke tipe yang sepi kayak didaerah senopati dan panglima polim ada namanya woodpacker itu enak banget masih sepi kalo enggak di daerah gandaria ketjil kitchen,nyamaan, wifinya juga kenceng oohh iyah(sambil sumringah) yang paling terpenting saat ini adalah Wifi kalo wifi kenceng itu membantu buat tugas banget sumpah, ga boong”. Adanya jadwal yang tidak menetu membuat Lala memiliki waktu leisure yang juga tidak pasti. Biasanya waktu senggang yang dimilikinya saat jam perkuliahan selesai dia menggunakannya untuk mengerjakan tugas baik itu kelompok maupun individual “kayak gini nih, kan gue abis kuliah nih biasanya sih ngerjain tugas karena sudah mulai menumpuk padahal baru masuk senin kemaren. Nah biasanya kalo ngerjain tugas itu tergantung tugasnya yah kalo misalnya itu sebuah tugas yang kayak bikin artikel atau apa itu enaknya kita ke café karena enak sendiri kan, kecuali kalo tugasnya kelompok pasti kita nyarinya tempat yang enak. Kalo ga dikosan biasanya di library kampus yaaa kalo ga di deket sekitaran kampus”. Disaat sabtu dan minggu Lala bisanya akan berpergian bersama teman sma nya setelah usai kelas perkuliahan. Untuk weekdays biasnya emang setelah kelas dibubarkan akan langsung bergegas pulang ke kosannya karena letak kosannya yang bersebelahan dengan kampus.

mengisi waktu dengan mencoba tempat-tempat baru

Untuk masalah harga dia memiliki kriterianya sendiri menurutnya “untuk gue pribadi karena gue masih mahasiswa rangenya itu jangan diatas 100.000 untuk sebuah minuman jangan diatas 80laah, untuk kopi – kopi soalnya biasanya kan paling banter kopi itu 30an sampe 60lah kalo misalnya uda sampe diatas 80an itu uda mahal menurut gue”. Walaupun semua kebutuhan yang diinginkannya dipenuhi oleh kedua orang tuanya tetapi dia tetap berfikir realistis untuk mengatur pengeluarannya tidak terus menerus harus membeli barang yang serba mahal karena Lalal adalah tipikel orang yang cukup cuek dengan lingkungannya dia tidak peduli dengan apa tanggapan disekitarnya kalo misalnya dia suka, nyaman dengan barang yang dimilikinya maka dia tidak akan peduli dengan omongan teman-teman sekitarnya. 

“me time!” diwaktu selang yang dimilikinya aktifitas itulah yang dilakukannya, terkadang dia suka menjelajah ketempat tempat baru sendiri lala mengatakan “kadang gue juga suka aja jalan jalan sendiri ga jelas sih sebenrnya ngapain, tapi enak aja tau bisa jalan-jalan sendiri”. Bahkan disaat dia duduk di bangku SMA dia pernah absen atau kabur dari sekolah dan pergi ke museum dan dia menyatakan bahwa ini merupakan salah satu tempat favoritnya. Seperti yang kita tau kalo orang jakarat pada umumnya suka untuk menghabiskan waktu di mall, walupun tidak dipungkiri olehnya dia juga suka berada di mall dengan alas an semua yang dicarinya dapat ditemukan di mall tetapi dia juga merasa bosan untuk terus menerus dating ke mall untuk itu berawal dari keisenganya menghabiskan waktu sendiri sewaktu sma kebiasaan itu berlanjut dia suka menjelajah Jakarta dengan menggunakan busway mengunjungi tempat-tempat yang unik menurutnya atau hal – hal yang dianggapnya artistic. Dalam beberapa waktu terakhir keisengan yang pernah dilakukannya adalah jalan dari kampusnya ke kota tua dengan menggunakan busway sendiri yang diakuinya sudah memiliki jalur yang gampang. Disana dia mengunjungi museum fatahila kebetulan disana sedang ada acara “Merakyat Indonesia” yang berada dia lapangan antara café Batavia dan musem itu sendiri disana dibangun stand-stand kecil yang bertwmakan rakyat Indonesia, hampir terlihat seperti pasar malam tetapi terlihat terlebih artistic.

saat berjalan-jalan sendiri / me time!!!

saat berada di Galeri Nasional
 
saat berjalan-jalan di kota tua

Galeri Nasional, 2 juni 2014


Galeri nasional, 2 Juni 2014

Hal-hal seperti itu lah yang menurutnya harus diperbanyak dan dibenahi oleh pemerintah Jakarta. Banyak tempat wisata di daerah Jakarta khususnya yang belum bisa dirawat dengan baik oleh pemerintah setempat karena semestinya tempat pariwisata local seperti itu menjadi tujuan utama para pelancong untuk mengetahui kekayan budaya dan seni yang di miliki Indonesia. Seperti contohnya yang diungkap oleh saudari Lala “mendingan kita tamasya aja yo dari pafa ngemall mulu, back to eighteen, tamasyalah kita, jalan – jalan kita yak an, duduk di taman sambil piknik ya kaan.., liat-liat kebudayaan Indonesia. TMII itu baguuus, lo bisa keliling Indonesia dalam satu tempat walaupun itu dijakarta meeen, kayak nonton di keong mas, museumnya juga lucu-lucu ya kaan, apalagi museum torajanya” ungkapnya dengan semangat secara tidak langsung ini menunjukan kepeduliannya sebagai generasi muda saat ini. Hal ini juga secara tidak langsung telah membuktikan bahwa tempat pariwisata local yang ada di Jakarta juga menjadi sebuah refrensi sebagai tempat untuk menghabiskan waktu luang kalian disaat ingin bersantai dan menjelajahi kebuadayaan – kebudayaan Indonesia tepatnya Jakarta. selain itu, dekat ini dia sudah berencana untuk pergi ke pasar senen buat mencari tau ada apa aja disana, menurut dia hal seperti ini bisa membuat dia lebih tau banyak hal tentang sekitarnya dari persepektif yang berbeda.

Ternyata kejadian unik juga meningalkan sebuah ingatan unik untuk Lala seperti hal apa yang pernah dialaminya bersama dengan kawanya. Suatu ketika dia dan kedua orang temannya bergegas untuk pergi kesalah satu tempat makan ternaman dan cukup memiliki pamor lah SKYE yang terletak di jantung kota jakarta. Awalnya Lala bersama kedua temannya ingin datang kesana mencoba suasan baru sambil memandangi keindahan kota jakarta dari lantai 56 menara BCA dan duduk di bagian luar/outdoor. Sesampainya disana dia tidak diperbolehkan masuk oleh penjaganya dikarenakan salah satu temannya menggunakan sandal jepit walaupun atasan mereka sedah sangat formal, alhasil buyarlah harapan pertama mereka dan beranggapan yasudahlah besok kita coba lagi. setelah beberapa minggu kemudia dia kembali mencoba dan memperbaiki kesalahan mereka kemarin dan berhasilah mereka masuk kesana tetapi sangat disayangkan sesampinya mereka disana cuaca berubah menjadi gelap, mendung dan hujan hal ini dengan terpaksa membuat Lala harus duduk di Indoor dan tidak berada di Outdoor yang notabene bisa terkena cipratan air hujan, padahal dia sangat ingin duduk outdoor dan melihat pemandanga. Akibat kejadian ini Lala sudah tidak pernah kembali dan mencoba lagi untuk mendapatkan outdoor table. kejadian ini meninggalkan sedikit kekesalan karena kegagalannya mendapatkan meja outdoor sehingga saat ini dia hanya melihat dari foto teman - temannya dan membuatnya selalu teringan dengan tempat itu.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                
 Kedepannya lala berharap untuk meningkatkan ketertibannya, diutamakan untuk semua pribadi masyarakat Jakarta, seandainya saja para rakyatnya sudah bisa menyadari hal-hal kecil yang mempengaruhi reoutasi Jakarta itu akan sangat mempengaruhi keadaan Jakarta, contoh hal kecil saja buang sampah sembarangan, hal sepele seperti itu yang dilakukan oleh beberapa orang bisa membuat Jakarta menjadi banjir dan ini sudah pernah terjadi dan hal ini ditekannya bahwa itu adalh salah satu perbuatan rakyat Jakarta yang paling tidak disukainya. Usaha yang sedang dalam proses mengenai trasportasi umum Jakarta “MRT” diharapkannya benar-benar dapat terealisasi dalam waktu tidak terlalu lam sehingga rakyat atau penduduk Jakarta dapat menggunakan transportasi tersebut dan meminimalisir angka kemacetan di ibukota. Tidak hanya dari sis itu saja diungkapnya, Jakarta adalah sebuah ibukota dari Indonesia, karena itulah para rakyatnya juga harus mencerminkan keindahan dari kota-kota lainnya.


Nadiah Ekawati
Jakarta Repose Project
 

Danke

Danke