Terkadang
memiliki quality time dengan diri sendiri itu juga dibutuhkan loh, buktinya
saja Lala atau yang dikenal dengan Larasati Irfan, 20 tahun berdomisili Jakarta Barat. Kesehariannya saat
ini hanya disibukan dengan berkuliah, saat ini Lala sedang duduk di semester 5
Binus (Bina Nusantara) kemanggisan jurusan komunikasi. Biasanya dalam seminggu
dia hanya memiliki waktu luang saat pulang kuliah dan waktu Lala tidak ada
jadwal untuk kuliah yaitu hari kamis, jumay, dan minggu. Biasanya selain
digunakannya untuk mengerjakan tugas perkuliahannya dia kadang juda sering
pergi kesbuah café sendiri untuk menenangkan fikiran dan mencari inspirasi
untuk mengerjakan tugasnya.
|
Larasati Irfan, 20 tahun, Mahasiswa BINUS |
Saat
ditanyakan kebiasaan apa sih yang sering dilakukanya saat mengisi waktu
luangnya “Nah, karena biasanya kamis, jumat itu libur jadi ngisinya dengan
nge-gym di aderah selatan, yaaa suatu tempat lah di selatan. Terus, kalo ga
nge-gym biasanya nongkrong-nongkrong ama temen. Kebetulan gue sama temen gue
lagi sedang ingin membuat suatu project kayak fotografer nah tapi ini masih
kita sendiri sih jadinya kayak kita suka nyari – nyari tempat buat foto-foto.
Nah, biasanya yah tergantung setiap orang sukanya apa, kalo gue sendiri sih
lebih suke tipe yang sepi kayak didaerah senopati dan panglima polim ada
namanya woodpacker itu enak banget masih sepi kalo enggak di daerah gandaria
ketjil kitchen,nyamaan, wifinya juga kenceng oohh iyah(sambil sumringah) yang
paling terpenting saat ini adalah Wifi kalo wifi kenceng itu membantu buat
tugas banget sumpah, ga boong”. Adanya jadwal yang tidak menetu membuat Lala
memiliki waktu leisure yang juga tidak pasti. Biasanya waktu senggang yang
dimilikinya saat jam perkuliahan selesai dia menggunakannya untuk mengerjakan
tugas baik itu kelompok maupun individual “kayak gini nih, kan gue abis kuliah
nih biasanya sih ngerjain tugas karena sudah mulai menumpuk padahal baru masuk
senin kemaren. Nah biasanya kalo ngerjain tugas itu tergantung tugasnya yah
kalo misalnya itu sebuah tugas yang kayak bikin artikel atau apa itu enaknya
kita ke café karena enak sendiri kan, kecuali kalo tugasnya kelompok pasti kita
nyarinya tempat yang enak. Kalo ga dikosan biasanya di library kampus yaaa kalo
ga di deket sekitaran kampus”. Disaat sabtu dan minggu Lala bisanya akan
berpergian bersama teman sma nya setelah usai kelas perkuliahan. Untuk weekdays
biasnya emang setelah kelas dibubarkan akan langsung bergegas pulang ke
kosannya karena letak kosannya yang bersebelahan dengan kampus.
|
mengisi waktu dengan mencoba tempat-tempat baru |
Untuk
masalah harga dia memiliki kriterianya sendiri menurutnya “untuk gue pribadi
karena gue masih mahasiswa rangenya itu jangan diatas 100.000 untuk sebuah
minuman jangan diatas 80laah, untuk kopi – kopi soalnya biasanya kan paling
banter kopi itu 30an sampe 60lah kalo misalnya uda sampe diatas 80an itu uda
mahal menurut gue”. Walaupun semua kebutuhan yang diinginkannya dipenuhi oleh
kedua orang tuanya tetapi dia tetap berfikir realistis untuk mengatur
pengeluarannya tidak terus menerus harus membeli barang yang serba mahal karena
Lalal adalah tipikel orang yang cukup cuek dengan lingkungannya dia tidak
peduli dengan apa tanggapan disekitarnya kalo misalnya dia suka, nyaman dengan
barang yang dimilikinya maka dia tidak akan peduli dengan omongan teman-teman
sekitarnya.
“me
time!” diwaktu selang yang dimilikinya aktifitas itulah yang dilakukannya,
terkadang dia suka menjelajah ketempat tempat baru sendiri lala mengatakan “kadang
gue juga suka aja jalan jalan sendiri ga jelas sih sebenrnya ngapain, tapi enak
aja tau bisa jalan-jalan sendiri”. Bahkan disaat dia duduk di bangku SMA dia
pernah absen atau kabur dari sekolah dan pergi ke museum dan dia menyatakan
bahwa ini merupakan salah satu tempat favoritnya. Seperti yang kita tau kalo
orang jakarat pada umumnya suka untuk menghabiskan waktu di mall, walupun tidak
dipungkiri olehnya dia juga suka berada di mall dengan alas an semua yang
dicarinya dapat ditemukan di mall tetapi dia juga merasa bosan untuk terus
menerus dating ke mall untuk itu berawal dari keisenganya menghabiskan waktu
sendiri sewaktu sma kebiasaan itu berlanjut dia suka menjelajah Jakarta dengan
menggunakan busway mengunjungi tempat-tempat yang unik menurutnya atau hal –
hal yang dianggapnya artistic. Dalam beberapa waktu terakhir keisengan yang
pernah dilakukannya adalah jalan dari kampusnya ke kota tua dengan menggunakan
busway sendiri yang diakuinya sudah memiliki jalur yang gampang. Disana dia
mengunjungi museum fatahila kebetulan disana sedang ada acara “Merakyat
Indonesia” yang berada dia lapangan antara café Batavia dan musem itu sendiri
disana dibangun stand-stand kecil yang bertwmakan rakyat Indonesia, hampir
terlihat seperti pasar malam tetapi terlihat terlebih artistic.
|
saat berjalan-jalan sendiri / me time!!! |
|
saat berada di Galeri Nasional |
|
saat berjalan-jalan di kota tua |
|
Galeri Nasional, 2 juni 2014 |
|
Galeri nasional, 2 Juni 2014 |
Hal-hal seperti
itu lah yang menurutnya harus diperbanyak dan dibenahi oleh pemerintah Jakarta.
Banyak tempat wisata di daerah Jakarta khususnya yang belum bisa dirawat dengan
baik oleh pemerintah setempat karena semestinya tempat pariwisata local seperti
itu menjadi tujuan utama para pelancong untuk mengetahui kekayan budaya dan
seni yang di miliki Indonesia. Seperti contohnya yang diungkap oleh saudari
Lala “mendingan kita tamasya aja yo dari pafa ngemall mulu, back to eighteen,
tamasyalah kita, jalan – jalan kita yak an, duduk di taman sambil piknik ya
kaan.., liat-liat kebudayaan Indonesia. TMII itu baguuus, lo bisa keliling Indonesia
dalam satu tempat walaupun itu dijakarta meeen, kayak nonton di keong mas,
museumnya juga lucu-lucu ya kaan, apalagi museum torajanya” ungkapnya dengan
semangat secara tidak langsung ini menunjukan kepeduliannya sebagai generasi
muda saat ini. Hal ini juga secara tidak langsung telah membuktikan bahwa
tempat pariwisata local yang ada di Jakarta juga menjadi sebuah refrensi
sebagai tempat untuk menghabiskan waktu luang kalian disaat ingin bersantai dan
menjelajahi kebuadayaan – kebudayaan Indonesia tepatnya Jakarta. selain itu,
dekat ini dia sudah berencana untuk pergi ke pasar senen buat mencari tau ada
apa aja disana, menurut dia hal seperti ini bisa membuat dia lebih tau banyak
hal tentang sekitarnya dari persepektif yang berbeda.
Ternyata kejadian unik juga meningalkan sebuah ingatan unik untuk Lala seperti hal apa yang pernah dialaminya bersama dengan kawanya. Suatu ketika dia dan kedua orang temannya bergegas untuk pergi kesalah satu tempat makan ternaman dan cukup memiliki pamor lah SKYE yang terletak di jantung kota jakarta. Awalnya Lala bersama kedua temannya ingin datang kesana mencoba suasan baru sambil memandangi keindahan kota jakarta dari lantai 56 menara BCA dan duduk di bagian luar/outdoor. Sesampainya disana dia tidak diperbolehkan masuk oleh penjaganya dikarenakan salah satu temannya menggunakan sandal jepit walaupun atasan mereka sedah sangat formal, alhasil buyarlah harapan pertama mereka dan beranggapan yasudahlah besok kita coba lagi. setelah beberapa minggu kemudia dia kembali mencoba dan memperbaiki kesalahan mereka kemarin dan berhasilah mereka masuk kesana tetapi sangat disayangkan sesampinya mereka disana cuaca berubah menjadi gelap, mendung dan hujan hal ini dengan terpaksa membuat Lala harus duduk di Indoor dan tidak berada di Outdoor yang notabene bisa terkena cipratan air hujan, padahal dia sangat ingin duduk outdoor dan melihat pemandanga. Akibat kejadian ini Lala sudah tidak pernah kembali dan mencoba lagi untuk mendapatkan outdoor table. kejadian ini meninggalkan sedikit kekesalan karena kegagalannya mendapatkan meja outdoor sehingga saat ini dia hanya melihat dari foto teman - temannya dan membuatnya selalu teringan dengan tempat itu.
Kedepannya
lala berharap untuk meningkatkan ketertibannya, diutamakan untuk semua pribadi
masyarakat Jakarta, seandainya saja para rakyatnya sudah bisa menyadari hal-hal
kecil yang mempengaruhi reoutasi Jakarta itu akan sangat mempengaruhi keadaan Jakarta,
contoh hal kecil saja buang sampah sembarangan, hal sepele seperti itu yang
dilakukan oleh beberapa orang bisa membuat Jakarta menjadi banjir dan ini sudah
pernah terjadi dan hal ini ditekannya bahwa itu adalh salah satu perbuatan
rakyat Jakarta yang paling tidak disukainya. Usaha yang sedang dalam proses
mengenai trasportasi umum Jakarta “MRT” diharapkannya benar-benar dapat
terealisasi dalam waktu tidak terlalu lam sehingga rakyat atau penduduk Jakarta
dapat menggunakan transportasi tersebut dan meminimalisir angka kemacetan di
ibukota. Tidak hanya dari sis itu saja diungkapnya, Jakarta adalah sebuah
ibukota dari Indonesia, karena itulah para rakyatnya juga harus mencerminkan keindahan
dari kota-kota lainnya.
Nadiah Ekawati
Jakarta Repose Project
0 comments:
Posting Komentar