Buscar

JAKARTA REPOSE PROJECT #4



Kesibukannya sehari-hari saat ini tidak terlalu padat hanya masih tetap fokus dengan tugas akhir kampusnya. Dion, ya biasa dia di sapa atau dikenal dengan nama lengkap I. Dion Rafael, umur 25 tahun. Saat ini Dion tinggal di daerah Jakarta Barat. Walaupun begitu tidak menutupnya selalu pergi dan berkumpul bersama teman-temannya saat mengisi waktu luang yang dimilikinya. Hal apa saja sih yang biasa dilakukannya saat mengisis waktu luang?? Diungkapkannya bahwa disela-sela kesibukannya menyusun skripsi dia masih menyempatkan waktu untuk berolahraga / kegiatan yang berbau olahraga, seperti nge gym, lari, sepeda, karena pada dasarnya dia suka untuk olahraga “kalo gue biasanya jadwalnya skripsi pagi ke kampus, ya malemnya baru pergi”. Memaknai leisure time, bagi Dion sendiri dia menganggap bahwa leisure time itu adalah disaat dimana lo menikmati apa yang tidak menjadi kegiatan rutin lo sehari-hari “pokonya melakukan kegiatan apapun yang gue pengen tanpa di ganggu, kalau bisa”.

Ignatius Dion Rafael, 25, Mahasiswa PMBS
Kebanyakan saat ini untuk mengahbiskan waktu luangnya dion pergi ketempat-tempat coffee shop bersama temannya atau ngebeer bareng temannya di malam hari. Dia memiliki beberapa tempat yang menjadi andalannya saat menghabiskan waktu luang yaitu traffic yang berada di sekitaran daerah senayan, dan tanah merah yang berada di Thanmrin office “gue suka aja disitu, soalnya kan sepi, environmentnya ga yang berisik yah karena kan gue sukanya spend for timenya santai ga yang jedak-jeduk gitu gue suka kalo bar yang terlalu berisik kayak gitu tuh gue ga suka soalnya ga enjoy ngobrolnya” ungkapannya saat menjelaskan suasana tempat yang didatanginya. Menurutnya banyak hal yang bisa dilakukannya saat berdiam disuatu tempat secara bersamaan, disaat berada di tanah merah misalnya Dion bisa menghabiskan waktu cukup lama hinggu berjam-jam disana untuk ngobrol bersama temannya, browsing,  dan menyambinya dengan skripsi yang sedang dikerjakannya. Sejauh ini seperti apa yang telah dikatakannya tempat favoritnya itu tidak pernah mengecewakannya malahan tempat lainlah yang menjadi perhatiannya dan membuatnya mengingat tempat tersebut dikarenakan salah satu tempat yang pernah menjadi tempat nongkrongnya terdahulu “cultura” pada dasarnya tempatnya disana itu bagus hanya saja perawatannya masih cukup minim, toiletnya juga kotor, hal ini membentuk sebuah annoying experience dalam benaknya. “Lokasinya kan deket yah jadi ga wasting time juga, tapi dia gap inter buat ngerawat tempatnya, tempatnya bagus tapi wcnya menurut gue awful banget terus kalo hujan dia kayak ada bocor gitu sama suasanua berisik gitu, gue ga suka”. Ternyata hal-hal kecil seperti tiu sangat diperhatikan oleh Dion dalam menilai apakah tempat itu layak untuk kembali di datengi dan menjadi tempat refrensi untuk diberitahukan kepada teman-temannya. Biasanya jika diperhitungkan biaya yang dikeluarkannya untuk leisure time saja dia bisa menghabiskan sekitar 3 hingga 4 juta.
saat berkumpul bersama teman

bersama teman

Kesukaannya pada olahrga juga dijadikannya sebuah aktiftas untuk mengisi waktu luang yang dimilikinya, hal ini dibuktikan dengan kegiatan yang dilakukannya beberapa bulan lalu dia bersama dengan grup lari yang dimilikinya memiliki target untuk mengikuti lari marathon bersama-sama. Kebetulan disela-sela waktu Dion menyusun skripsinya di menyempatkan dan menyocokan waktu bersama dengan grup larinya mengikuti Bali marathon 2014 beberapa bulan lalu. 

saat mengikuti lari marathon di bali

Bali Marathon 2014

Dion sangat menikmati setiap waktu luang yang dimilikinya hal ini dibuktikan dengan aktifnya dia melihat teman-temanya di beberapa social media yang dilikinya mengunggah postan mengenai temapt – tempat baru yang belum pernah dikunjunginya dengan mencoba tempat-tempat baru dia akan mendapatkan berbagai experience baru mengenai temapt favoritnya bias any salah satu factor yang menjadi alasannya dalam memilih tempat nongkrong adalah environmentnya yang pasti dari segi kebersihannya, wifi, dan yang ketiga harga. Cara yang dilakukan oleh Dion untuk mempergunakan waktu luangnya pun berbeda antara waktu luang weekdays dan weakend “jelas beda, kalo weekend gue biasanya bangun lebih pagikan gue olahraga dulu baru mulai aktifitas yang seharusnya tapi kalo weekday aktifitasnya yang kayak nongkrong atau keluar rumah biasanya diatas jam 8 gitu sih”. 

Menurutnya walaupun dia sangat hobby untuk keluar bersama dengan temannya entah hanya untuk sekedar menghabiskan waktu luang atau mengerjakan tugas dan skripsinya ada tempat yang paling nyaman untuk menghabiskan waktu luang sesungguhnya “Rumah” hanya saja terkadang Dion merasa bosan itulah yang bisa membuat dia mencari refrensi tempat pada temannya untuk ngopi-ngopi yang nyaman dan sepi pastinya kalau tidak juga memfollow account instagram yang merekap info-info mengenai tempat-tempat baru dan terkenal dijakarta sehingga sudah sangat mudah untuknya mencari tempat baru.

Memang setiap orang memiliki sudut pandang dan pengertian masing –masing untuk waktu luang yang dimilikinya, dan pengaplikasian yang dilakukannyapun juga berbeda. Untuk kedepannya Dion berkata untuk tempat – tempat nongkrong yang sering dijajakinya “it can surprise me! Mungkin dari good environment, nice food, reasonable price, dan nice music” itu lah ujarnya saat ditanyakan yang diharapkan untuk kedepannya. 



Nadiah Ekawati
Jakarta Repose Project
  

0 comments:

Posting Komentar

 

Danke

Danke