Buscar

JAKARTA REPOSE PROJECT #1


Kata siapa waktu luang yang ada hanya bisa dihabiskan dengan berkumpul dengan teman-teman anda di tempat yang mahal, bergengsi, menu makanan yang dipenuhi dengan menu andalan dari kawasan barat sana? Absolutely Not. Itulah jawaban tegas yang dilontarkan oleh Evi Jufriani atau yang lebih akrab dengan panggilan Evi. Beliau adalah seorang agency asuransi di PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) berusia 45 tahun, memiliki 3 orang anak. Cattleya anak pertamnya berumur 20 tahun dan berkuliah di Binus Internasional jurusan Management, Karina Umur 17 Tahun dan sang jagoan Reyhan berumur 10 tahun. 

Evi Jufriani / 45 tahun / Jakarta selatan


 Dalam menjalani kesehariannya beliau tidak terus-menerus berhadapan dengan segudang tugasnya sebagai agency asuransi tetapi belian juga berperan sebagai single parent yang banting tulang untuk membiayai ketiga anaknya dan mamanya yang tinggal bersamaan. Lokasi kantor yang terletak cukup berjarak dari tempat tinggal rumahnya di daerah tanah kusir, Jakarta Selatan membuatnya untuk menjadi seseorang yang gesit dalam menyelesaikan semua aktifitas hariannya. Biasanya dalam seminggu tante Evy ini hanya akan datang ke kantor pada hari senin, selasa, rabu dan sabtu which is di hari kamis, jumat dan minggu menjadi hari freenya dalam artian tidak memiliki tuntutan atau keharusan menghadap diri ke kantor. Nah, di hari luangnya itu lah dia memanfaatkannya untuk melakukan aktifitas yang biasanya tidak dapat dia lakukan saat dia harus datang ke kantor. 

Aktifitas yang dilakukannya dalam waktu luang tersebut biasnaya lebih kepada aktifitasnya layaknya seorang ibu rumah tangga pada umumnya. Overall, aktifitas dilakukannya di dalam rumah. Ajakan dari sang kawanlah yang biasanya membuat tante Evy beranjak dari rumah dan menghabiskan waktu luangnya sembari menunggu jam pulang sekolah anak ketiganya untuk menjemput prince (panggilan saying untuk Reyhan). Acap kali tempat – tempat nongkrong saat ini selalu bising dengan anak muda yang berbicara menggunakan nada terlalu kencang, ini menjadi salah satu alasan tante Evy dalam menentukan temapt nongkrongnya. Beliau dan temannya biasanya suka berdiam dia daerah Darmawangsa. Tepatnya di Darmawangsa Square ada sebuah tempat makan yang enak, ga bisisng, terus tempatnya juga cozy yaitu IWS noodle café. “Sukanya sih biasa kesitu ama temen, karena tempatnya lebih tenang yah. Suasanya, terus ga terlalu jauh juga yah dari rumah dari sekolah anak juga gampang dijangkaunya yah” komentarnya sambil mengambil sushi yang ada dihadapannya dan melahapnya. Biasanya untuk biaya yang dihabiskannya dalam sekali berdiam disuatu tempat Rp. 300.000 tetapi tidak terlalu sering biasanya hanya dilakukannya 3 kali dalam 1 bulan. Ternyata tempat ini memang sudah dikenal dikalangan para pegawai dan ibu-ibu yang suka nongkrong. disini itu kita bisa menenmukan berbagai macam jajanan pasar, kue basah yang terhindar dari berbagai macam jenis bahan kimia. Itulah yang menjadi salah satu alasan Tante Evi untuk berkunjung dan memilih tempat ini dikala sedang berjumpa dengan teman-temannya.

at Darmawangsa Square

Pondok Indah mall juga menjadi salah satu tempat umum yang masuk dalam daftar kunjungan keluarganya untuk mengisi waktu luang mereka bersama. Ditempat ini juga yang memiliki kesan tersendiri untuk menjadi sebuah memorable experience yang dimilkinya. “hmm.., banyak sih tapi ya rata – rata di pondok indah mall kalo yang begitu-gitu.

liburan keluarga tahun 2011
 Sering main di pondok indah tapi itu dulu yah, justru karena kejadian “itu” udah agak berkurang sih kalo main ke pondok indah” ujarnya agak berkaca-kaca. Setiap orang memiliki pengalaman pribadinya masing-masing, hal ini pula yang dialaminya bersama keluarganya. Kehilangan sang suami tercinta menuntutnya untuk berperan sebagai sosok orang tua yang kuat untuk ketiga buah hatinya. Menurutnya masa – masa indah mengisi waktu luang banyak dilakukan olehnya bersama sang suami di PIM sehingga hal itu meninggal sedikit trauma untuk terlalu sering bermain dia pondok indak bersama keluarganya. 

Tidak semua apa yang kita rencanakan pada kenyataan dapat terlaksana dengan mulus. Pasti aka nada saja halangan yang menjadi penggangu untuk aktifitas kita ini “Macet”. Yaa, itu lah satu kata yang terucap dengan spontan saat beliau di Tanya mengenai apakah yang menjadi anda kurang nyaman dalam melakukan aktifitas waktu luang anda.  “kadang nih bisa berjam-jam Cuma buat pindah dari satu tepat ke tampat lainnya, ampun deh”. Hal ini sudah menjadi rahasia umum untuk masyarakat perkotaan. 

“ Roti Bakar Edy. Hmm, kapok bener deh makan disitu. Ekspektasinya uhh.. bakalan enak nih, ya kaaan, makan indomie, panas-panas, kan uda terkenal juga. Ternyata ga ada yang enak” ungkapnya sambil mengingat – ngingat sebuah kejadiannya. Tante evi dan anaknya bercerita mengenai tempat yang menurtnya kurang nyaman dan tidak sesuai expectation saat dia berkunjung atau menandatangi tempat tersebut. Informasi yang diterimanya dari social media dianggapnnya bisa dijadiakan sebuah refrensi untuknya mencoba tempat baru tersebut. Siapa sangka, itu malahan menjadi annoying experiencenya. Kejadian itu membuat tante evi dan anaknya enggan untuk datang dan menyantap makanan yang ada di tempat itu. Bahkan dengan tegas beliau mengatakan “Engga lagi lagi deh makan ke roti bakar edy”. Walaupun kebanyakan waktu dalam seminggu dihabiskannya diluar tetap saja saat diminta untuk menyebutkan salah satu tempat favoritnya untuk menghabiskan waktu luangnya adalah “Rumah”. 


 Nadiah Ekawati
#jakartareposeproject 

0 comments:

Posting Komentar

 

Danke

Danke